Berita Duka Dunia Sepakbola : Kenapa Diogo Jota Memilih Perjalanan Darat dari Portugal ke Inggris?

Berita Duka Dunia Sepakbola : Kenapa Diogo Jota Memilih Perjalanan Darat dari Portugal ke Inggris?

E2BOLA Kepergian Diogo Jota di usia 28 tahun akibat kecelakaan mobil tragis adalah pukulan telak, tidak hanya bagi Liverpool dan timnas Portugal.

Kabar meninggalnya Diogo Jota di usia 28 tahun akibat kecelakaan mobil tragis menjadi pukulan berat tak hanya bagi Liverpool dan tim nasional Portugal, tetapi juga bagi seluruh komunitas sepak bola dunia. Jota dan adiknya, Andre Silva, meninggal setelah mobil Lamborghini yang mereka kendarai mengalami kecelakaan fatal di Provinsi Zamora, Spanyol, pada Kamis (3/7) dini hari waktu setempat. Kepergian Jota memicu gelombang duka yang luar biasa, terlihat dari ribuan penggemar Liverpool yang berkumpul di tugu peringatan Hillsborough, membawa bunga, syal, balon, dan kaus bertuliskan namanya. Namun, di tengah kesedihan, satu pertanyaan mencuat: mengapa Jota memilih menempuh perjalanan darat dan laut ketimbang naik pesawat saat kembali ke Inggris?

Tak Boleh Terbang Setelah Operasi Minor

Dilansir BBC Sport, Jota baru saja menjalani operasi ringan sesaat sebelum pernikahannya dengan Rute Cardoso. Dokter yang menanganinya melarang ia terbang dalam waktu dekat untuk menghindari risiko komplikasi, mengingat tekanan udara di kabin pesawat bisa berbahaya bagi pasien pascaoperasi. Karena larangan medis ini, Jota memilih menempuh jalur darat dari Porto menuju pelabuhan feri di Santander, Spanyol utara, sekitar 300 km dari lokasi kecelakaan, untuk melanjutkan perjalanan ke Inggris melalui laut. Jalur yang sama juga ia gunakan sebelumnya saat menuju Portugal untuk pernikahannya.

Baca Juga

Berita Duka Dunia Sepakbola : Kenapa Diogo Jota Memilih Perjalanan Darat dari Portugal ke Inggris?

Insiden Tragis di Jalan Raya Zamora

Dalam perjalanan menuju pelabuhan, mobil Lamborghini yang ditumpangi Jota dan adiknya mengalami pecah ban saat sedang menyalip kendaraan lain. Kendaraan tersebut kemudian keluar jalur dan mengalami kecelakaan hebat di wilayah Zamora, provinsi dekat perbatasan Portugal dan Spanyol. Keduanya dinyatakan meninggal di tempat kejadian pada sekitar pukul 00:30 waktu setempat. Andre Silva, 25 tahun, yang merupakan pemain klub divisi dua Portugal, Penafiel, dikenal sangat dekat dengan Jota, tidak hanya sebagai adik tetapi juga rekan di dunia sepak bola.

Perjalanan yang Telah Ditakdirkan

Bagi sebagian orang, keputusan Jota untuk tidak terbang mungkin dianggap sepele. Namun, itu adalah keputusan medis yang rasional dan bertanggung jawab. Dalam sepak bola profesional, kesehatan dan kebugaran pemain adalah prioritas utama. Ironisnya, pilihan yang ia ambil demi menjaga kesehatannya justru berujung pada tragedi yang memilukan. Di tengah dunia olahraga yang penuh perhitungan dan disiplin, kejadian ini menjadi pengingat bahwa hidup masih menyisakan ruang bagi hal-hal yang tidak terduga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *