Eksperimen Vanenburg di Piala AFF U-23: Starting XI Selalu Berubah, Minim Uji Coba Jadi Alasan?

Eksperimen Vanenburg di Piala AFF U-23: Starting XI Selalu Berubah, Minim Uji Coba Jadi Alasan?

E2BOLA Timnas Indonesia U-23 menyelesaikan babak penyisihan grup Piala AFF U-23 2025 dengan performa yang mengesankan.


Mengoleksi tujuh poin dari tiga pertandingan, Garuda Muda berhasil memastikan diri sebagai juara Grup A sekaligus mengamankan satu tempat di semifinal. Namun, lebih dari sekadar hasil akhir, sorotan justru mengarah pada pendekatan taktis yang diterapkan sang pelatih, Gerald Vanenburg.

Juru taktik asal Belanda itu membuat keputusan tak lazim: melakukan rotasi besar-besaran di setiap pertandingan. Dalam tiga laga yang dimainkan, tidak ada susunan starter yang sama. Bahkan, tak satu pun pemain yang selalu tampil sejak menit awal dalam tiga laga berturut-turut. Dari total 23 pemain yang dibawa ke turnamen, hanya satu yang belum mendapat menit bermain, yaitu penjaga gawang Daffa Fasya.

Meski melakukan rotasi ekstrem, hasil yang diraih tetap gemilang: sembilan gol tercipta tanpa satu pun kebobolan. Di balik catatan itu, ada dinamika menarik yang layak dicermati lebih dalam.

Jens Raven Beraksi Maksimal Saat Lawan Brunei.

Pada laga pembuka melawan Brunei Darussalam, Vanenburg menerapkan formasi menyerang 4-3-3. Trio lini depan diisi oleh Rahmad Arjuna, Jens Raven, dan Rayhan Hannan. Nama terakhir menjadi kejutan, namun bintang utama laga ini adalah Jens Raven. Penyerang keturunan Belanda tersebut tampil eksplosif dengan mencetak enam gol, sekaligus menjadi sorotan utama laga. Di sektor tengah, kombinasi Toni Firmansyah, Arkhan Fikri, dan Robi Darwis mampu mengalirkan bola dengan efektif.

Duet bek tengah, Muhammad Ferarri dan Brandon Scheunemann, juga tampil cukup kokoh meskipun tidak mendapat tekanan berarti. Mereka diapit Achmad Maulana dan Doni Try Pamungkas di sisi kanan dan kiri. Menariknya, komposisi pemain ini hanya digunakan satu kali. Pada laga berikutnya, tak satu pun dari kuartet lini belakang kembali tampil sebagai starter secara bersamaan.

Baca Juga

Highlight

Lawan Filipina: Hokky Masuk, Rotasi Penuh, Namun Serangan Tumpul.

Menghadapi Filipina, Vanenburg tampak ingin menguji kedalaman tim dengan melakukan rotasi hampir di seluruh sektor, termasuk lini depan. Jens Raven yang sedang on-fire diistirahatkan dan digantikan Hokky Caraka. Sayangnya, eksperimen ini tidak berjalan sesuai harapan.

Lini belakang juga berganti total, dengan Brandon dan Ferarri digantikan Kakang Rudianto dan Kadek Arel, serta Alfharezzi Buffon mengisi bek kanan. Secara pertahanan, tim tampil solid, tetapi dari sisi serangan, Garuda Muda kurang menggigit. Formasi 4-2-3-1 yang digunakan tidak menghasilkan koneksi antarpemain yang mulus, terutama di sepertiga akhir lapangan. Vanenburg tampaknya menyadari ada yang kurang dari aspek ofensif. Meski begitu, hasil akhir tetap berpihak pada Indonesia, yang menang meski hanya dengan skor tipis.

Klasemen Piala AFF U-23 Group A

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *