E2BOLA – Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Garuda akan menghadapi ujian berat melawan Arab Saudi dan Irak dalam laga yang menantang. Pertandingan dijadwalkan berlangsung di Arab Saudi pada 8 dan 11 Oktober mendatang, yang tidak hanya menjadi duel sepak bola, tapi juga adu daya tahan dan mental.
Dengan status sebagai satu-satunya tim non-Timur Tengah di Grup B, Indonesia berada dalam situasi yang tak menguntungkan. Adaptasi terhadap cuaca dan atmosfer menjadi pekerjaan rumah utama bagi tim pelatih.
Ini Bukan Hanya Soal Sepak Bola, Tapi Bertahan di Cuaca Ekstrem.
Arab Saudi di bulan Oktober tetap panas dan kering, kondisi yang bisa menguras tenaga pemain dalam waktu singkat. Itu sebabnya, adaptasi cuaca tak bisa ditunda lagi.
Lawan yang dihadapi juga bukan tim sembarangan. Irak dan Arab Saudi dikenal punya pemain-pemain kuat secara fisik dan terbiasa bermain dengan intensitas tinggi.
Indonesia sudah mencicipi betapa beratnya laga tandang saat dibantai Australia 1-5 dan Jepang 0-6 sebelumnya. Itu jadi pelajaran penting untuk membenahi daya tahan sebelum duel Oktober.
Baca Juga
- Arsenal Hobi Belanja di Chelsea: Dari Havertz, Cech, hingga Noni Madueke
- Resmi! Osimhen ke Galatasaray, Ini Detail Transfer dan Klausul Unik Anti-Serie A.
- Rashford Menyusul: Pemain yang Pernah Berseragam Man United dan Barcelona
- Here We Go! Bryan Mbeumo Bergabung dengan Manchester United.
- Debut Buruk Erik ten Hag di Bayern Leverkusen: Dibantai Tim Junior Flamengo 1-5.
/2mjvbznhcswm78z.jpeg)
Fisik Harus Naik Level
Pelatih dan pengamat sepak bola, Erwan Hendarwanto, menegaskan bahwa fisik akan jadi faktor penentu dalam laga nanti. Menurutnya, permainan spartan harus jadi standar minimal.
“Modal untuk menghadapi Irak dan Arab Saudi adalah fisik yang prima, di mana bisa bermain spartan selama 90 menit,” ujar Erwan, dikutip dari Bola.com. Menurutnya, kalau fisik pemain tak ditingkatkan, peluang lolos bisa melayang.
“Kalau secara fisik dipersiapkan dengan baik, lolos otomatis bisa diraih. Namun, kalau kondisi fisik masih sama ketika melawan China dan Jepang di putaran ketiga lalu, saya rasa, agak kesulitan untuk lolos otomatis,” lanjutnya.
Berbekal Motivasi dan Catatan Positif, Siap Melaju.
Kabar baiknya, Indonesia tak datang dengan tangan kosong ke Timur Tengah. Mereka punya pengalaman positif saat terakhir kali bersua Arab Saudi.
“Irak dan Arab Saudi memang lawan yang cukup tangguh untuk Timnas Indonesia. Namun, kita punya memori baik saat menghadapi Arab Saudi di dua pertemuan terakhir,” kata Erwan memberi semangat. “Ya, di ronde ketiga lalu, kita bisa menahan imbang dan mengalahkan Arab Saudi, minimal itu bisa menjadikan motivasi bahwa peluang untuk lolos sangat mungkin terjadi,” tambahnya lagi.